Powered By Blogger

Kamis, 12 Januari 2012

askep keluarga dengan anak prasekolah(tinjUAN KAsus)

BAB II
TINJAUAN KASUS
Kasus :
Tn.R dan Ny.A masing masing berusia 26 tahun dan 24 tahun,memiliki seorang putri bernama An.D berusia 5 tahun dan seorang putra bernama An.T berusia 4 bulan.tipe keluarga Tn.R adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan 2 oarng anak.pada saat pengkajian secara umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan sehat.
Pada usia memasuki 4 bulan,An.D pernah memiliki riwayat penyakit diare, kmudian DBD sehingga harus dirawat inap d puskesmas selama 12 hari.pada saat An.D berusia 2,5 tahun ,anak kembali dirawat di puskesmas selama 23 hari,tetapi karena tidak sembuh sembuh sehingga orang tua membawa ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan anak panas.setelah usia 4 tahun,hingga sekarang(5 tahun),klien tidak pernah kambuh lagi,namun demikian orang tua tetap khawatir kondisi anaknya memburuk lagi.
Riwayat imunisasi An.D lengkap.pada saat ini An.D bersekolah di TK 0 kecil.orang tua mengatakan klien sangat hiperaktif layaknya anak seusianya,suka bermain sepeda meskipun kadang dilarang  oleh ibunya.orang tua juga mengatakan An.D malas makan dikarenakan sering mengkonsumsi jajanan.


1)    Pengkajian
A.   Data umum
1.    Nama KK           : Tn.R
2.    Umur                   : 26 tahun
3.    Alamat                : buton
4.    Pekerjaan KK    : supir
5.    Pendidikan        : SMA
6.    Komposisi keluarga
a)     Istri
1)    Nama           : Ny. A
2)    Umur            : 24 tahun
3)    Pendidikan             : SMA
4)    Pekerjaan    : Wiraswasta
b)     Anak
No
Na  Nama
Jenis
Kelamin

Hubungan dgn KK
Umur
Pendidikan
Status imunisasi
Ket
BCG
Polio
DPT
Hepatitis
Campak
1.







2.


An.D







An. T
Pr







Lk
Anak kandung





Anak kandung
5 thn







4 bln
TK 0 kecil






    -
ü   







ü   
ü   







ü   
ü   







ü   
ü   







ü   
ü   







     -
Saat ini/saat pengkajian anak dalam keadaan sehat

Saat ini/saat pengkajian anak dalam keadaan sehat


7.    Genogram
                         
 




                                                       
 







keterangan:


   : Laki-laki               X    : Meniggal                      : Garis keturunan

   : Perempuan                : klien                         : Garis perkawinan              
 

      : tinggal serumah
Tn.A adalah anak ke 8 dari 8 bersaudara dan ny.A adalah anak  pertama dari 2 bersaudara.mereka mempunyai 2 orang anak yaitu An.D yang sekarang berusia 5 tahun  Dan An.T yang masih berusia 4 bulan.
8.    Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang), keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.
9.    Suku/Bangsa  :  Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal dari suku buton. Mereka bisa menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan terhadap perbedaan.
10. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Tn. R adalah agama Islam. Keluarga Tn. B biasa melakkan shalat 5 waktu di rumah     .Agama adalah sumber kekuatan keluarga.
11. Status Sosial Ekonomi
a.    Penghasilan Keluarga                   
penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil menyupir oleh Tn.R dan usaha dagang oleh Ny. A.


b.    Pemanfaatan Dana Keluarga      
Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk membantu membiayai kuliah adik sang istri.
c.    Sosial keluarga                   
Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan  keluarga terpenuhi.
12. Aktifitas rekreasi keluarga       
Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai.
A.   Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1.    Tahap Perkembangan Keluarga saat ini                             
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah karena usia anak tertua pada keluarga Tn. A adalah 5 tahun.
2.    Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi 
3.    Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi adalah Keluarga dengan anak sekolah, Keluarga dengan anak remaja, Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), Keluarga usia pertengahan, Keluarga usia lanjut karena keluarga elum melewati tahapan-tahapan tersebut.
4.    Riwayat Keluarga inti   
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:
a)    Kepala keluarga
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.
b)    Istri
Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah dirawat di rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.
c)    Anak D (anak ke I)
Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat usia mulai memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung minum susu formula hingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.
Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi karena anak tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan anak panas. Setelah usia 4 tahun hingga sekarang ( 5 tahun ) klien tidak pernah kambuh lagi penyakit tersebut.
d)    Anak T (anak ke 2)
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.
5.    Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Tn. R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan . Saat dikaji Tn.R dalam keadaan  sehat.Begitupun dengan Ny.A saat didata dalam keadaan sehat.
An.D saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, namun pernah memiliki riwayat dirawat di puskesmas dengan diagnose diare dikarenakan Ny.A mengganti ASI dengan susu formula dan demam berdarah.Keluarga mengatakan anak mendapat   perawatan di puskesmas kurang lebih 23 hari.anak sering kambuh dengan penyakit tersebut sampai anak berumur 3 tahun.
6.    Kebiasaan diet
Pola makan keluarga Tn. R sehari-harinya 2 kali sehari dengan komposisi makanan nasi, tahu/ tempe, kadang–kadang dengan sayur. Keluarga Tn. R jarang makan ikan sebab harga ikan cukup mahal baginya. An. D malas makan dikarenakan lebih senang bermain sehingga lupa untu makan dan lebih memilih jajan.   
7.    Kebiasaan istirahat tidur

Anggota Keluarga
Waktu Tidur
Siang
Malam
Tn R
Ny. A
An. D
An. T
-
-
-
11.00-13.00
22.00-05.00
22.00-05.00
21.00-06.30
20.00-05.30




B.   Lingkungan
1.    Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati ±24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu, ruang tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur,dapur, kamar mandi dan WC. Tipe bangunan adalah permanen. Keadaan lantai terbuat dari plaster, penerangan/cahaya cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan ventilasi. Sumber air minum yang digunakan dari sumur. Air yang digunakan untuk air minum juga dari sumur. WC-nya tidak memiliki septik tank (WC cemplung). Status rumah adalah milik pribadi. Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat dari seng. Penerangan pada malam hari menggunakan listrik, cara memasak makanan dan air minum menggunakan kompor. Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar. Keadaan halaman rumah banyak ditumbuhi rumput .
denah  

1

3
4
8

7
6

9


2

5
 


                                               
10
11
 




Keterangan Denah :
                                                    1.        Ruang tamu
                                                    2.        Ruang tengah
                                                    3.        Kamar 1
                                                    4.        Kamar 2
                                                    5.        Ruang keluarga
                                                    6.        Kamar 3
                                                    7.        Ruang makan
                                                    8.        Kamar 4 ( ruang shalat keluarga )
                                                    9.        Dapur
                                                 10.        Kamar mandi
                                                 11.        WC
2.    Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. R dengan tetangga sangat baik. Selain itu Ny. N juga aktif dalam kegiatan arisan dengan tetangga. Sebagian besar komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya berprofesi sebagai pegawai negeri atau swasta. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga adalah angkot, ojek, motor dan mobil pribadi.
3.    Mobilitas geografis Keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.Tn.R bekerja dari pagi sampai jam 16.00 wit sebagai supir.Sedangkan Ny.A membantu suaminya berjualan.
4.    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian. Anaknya juga rajin mengaji.
5.    Sistem pendukung keluarga
Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam pembentukan keluarga dan dalam pemecahan masalah.
C.   Struktur Keluarga
1.    Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan masalah anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan keras apabila anaknya tidak mau sekolah dan bermain sepeda dijalan.
Bahasa yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai bahasa Indonesia.
2.    Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung jawab terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga mengurus anak-anaknya.
3.    Struktur Peran ( formal/informal)
a)     Tn. R
1)     Formal
Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.


2)     Informal
Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi supir mobil.
b)     Ny. A
1)     Formal
Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.
2)     Informal
Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian ibu – ibu di lingkungan tempat tinggal.
c)     An. D
1)     Formal
Sebagai anak, kakak, dan cucu
2)     Informal
Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.
d)     An. T
1)     Formal
Sebagai anak, adik, dan cucu.
2)     Informal
Belum ada.
4.    Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang di anut dan norma yang berlaku dilingkungannya.

D.   Fungsi Keluarga
1.    Fungsi afektif
Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.
2.    Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di lingkungan tempat tinggal  maupun di sekolah.
3.    Fungsi perawatan kesehatan
Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau puskesmas, jika anak mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai riwayat demam berdarah.
4.    Fungsi reproduksi
Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun, sedangkan anak kedua laki-laki berusia 4 bulan. Ny.A mengatakan menggunakan KB,yang awalnya menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan KB jenis implant sampai saat ini. 
5.    Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan dapat sedikit membantu kebutuhan kuliah adiknya. Tetapi keluarga juga belajar menghemat keuangan karena mempunyai keinginan untuk bisa memasukkan anaknya les privat.

E.   Stress dan Koping Keluarga
1.    Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a)    Jangka pendek
Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar anaknya tidak mengalami kekambuhan penyakitnya seperti yang pernah dialami sebelumnya.
b)    Jangka panjang
Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi keluarga masih mengumpulkan biaya.
2.    Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya, karena takut penyakit yang pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh kembali.
3.    Strategi koping yang digunakan
Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas. Dan jika ada masalah dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa melibatkan anak-anak.
4.    Strategi adaptasi disfungsional
Ny. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu ingin bermain sepeda di jalan raya.



F.    Pemeriksaan Fisik
1     Vital sign
a)    Tn. R
TD       : 120/70
ND      : 86x/m
RR      : 20x/m
S         : 37,1
b)    Ny. A
TD       :100/60
ND      :72x/m
RR      :20x/m
S         :37,0
c)    An. D
ND      : 94x/m
S         : 36,5
RR      : 22x/m
d)    An. T
ND            : 96x/m
S   : 36,5
RR            : 24x/m
2     Head to toe
a)    Tn.R (kepala keluarga)

1)    Kepala
­          Rambut dan kulit kepala
Inspeksi:rambut ikal,kulit bersih
­          Mata
Inspeksi:kudua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak icterik.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.
­          Hidung
Inspeksi:hidung simetris,tidak ada secret,tidak ada korpal,tidak ada pembesaran polip.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan
­          Mulut dan faring
Inspeksi:tidak ada stomatis,tidak ada karies gigi,tidak ada gigi palsu,tidak ada faringitis,lidah tidak kotor.
Palpasi:lidah teraba lunak,tidak ada nyeri tekan.
­          Telinga
Inspeksi:kedua telinga simetris,tidak ada korpal.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan.
2)    Leher
Inspeksi:tidak ada sikatrik,tidak ada nodul
Palpasi:tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
3)    Dada
Inspeksi:bentuk normochest,tidak ada nodul tidak ada sikatrik.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur pada tulang iga
Perkusi:terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.
Auskultasi:terdengar vesikuler
4)    Abdomen
Inspeksi tidak ada nodul,tidak acites.
Auskultasi:suara peristaltic terdengar
Perkusi:terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati dan ginjal.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.
5)    Ekstermitas
Inspeksi:anggota gerak lengkap,tidak ada luka,bekas jahitan,tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.
b)    Ny A
1)    Kepala
­          Rambut dan kulit kepala
Inspeksi:Rambut lurus,tidak ada uban,kulit bersih.
­          Mata
­          Inspeksi:kedua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak icterik.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.
-          Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
-          Mulut dan Faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.
Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.
-          Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
2)    Leher
Inspeksi : tidak ada sikartrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
3)    Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul,tidak ada sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.
Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.
Auskultasi : terdengar vesikuler.

4)    Abdomen
Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.

5)    Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.
c)    An. D
1)    Kepala
-          Rambut dan Kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
-          Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.
-          Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pembesaran polip.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
-          Mulut dan Faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.
Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.
-          Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
2)    Leher
Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
3)    Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ad nodul, tidak sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.
Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung 
    Auskultasi : terdengar vesikuler.
4)    Abdomen
    Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.
Genetalia
Tidak ada keluhan.
5)    Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.
Berat badan klien 16 kg dan tinggi badan 110 cm.
d)    An. T
1)    Kepala
-          Rambut dan Kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
-          Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.
-          Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip.
-          Mulut dan Faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.
-          Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
2)    Leher
Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
3)    Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul.
4)    Abdomen
     Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 5x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.
5)    Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
G.   Harapan  Keluarga
1.    Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah rumah tangga, namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat memperhatikan hal tersebut.
Keluarga mengerti perubahan kesehatan anak misalnya anak panas tinggi karena menurut keluarga anak pernah menderita sakit DBD. Jadi keluarga selalu waspada.
2.    Harapan Terhadap Masalah
Tn. R dan Ny. A menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga dan sehingga anaknya tidak kambuh dengan penyakit yang pernah diderita, dan anaknya dapat tumbuh kembang dengan yang diharapkan.
H.   Pengkajian Fokus
1     Stimulasi  yang diberikan oleh keluarga terhadap anak
Ny.A memberikan stimulus pada An.D dengan memperingatkan waktu sesuai jam dan kegiatan yang telah diberikan agar bisa dibiasakan dalam kebiasaan  sehari-hari. Orang tua memberikan gambar-gambar, angka dan huruf – huruf yang ditempel di dinding untuk belajar anak, serta di belikan sepeda, anak sudah dapat mengendarainya.


2     Sudahkan anak mengikuti Play Group
An.D tidak mengikuti play group dan langsung dimasukkan di taman kanak-kanak (TK). Karena orang tua beralasan tempat play group jaraknya jauh dari tempat tinggal, sedangkan orang tua harus bekerja.
3     waktu dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
Ny. A selalu memiliki waktu dengan anaknya/selalu bersama dengan anaknya, kecuali Tn R hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja jam 16.00 hingga pagi sampai anaknya berangkat ke sekolah.
4     orang yang setiap hari bersama anak
Yang setiap hari mendampingi anak yaitu orang tua dan tidak pernah menitipkan anak pada orang lain ataupun memiliki pengasuh selain orang tua.
5     Kemampuan  yang telah dimiliki anak saat ini
a)    Personal / sosial
1)    Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti berdandan,
2)    Sering ikut – ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,
3)    Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,
4)    Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal maupun yang baru dikenalnya.
b)    Motorik
1)    Motorik kasar
(a)  Anak sudah dapat mengendarai sepeda roda dua
(b)  Dapat melompati benda yang agak tinggi
(c)  Anak dapat melempar bola
2)    Motorik halus
(a)  Anak bisa menggambar bentuk orang,
(b)  Dapat memakai baju dan celana sendiri
(c)  Anak dapat menulis angka 1-10
(d)  Anak dapat mengenal dan menghafal abjad
c)    Bahasa dan Kognitif
1)    Ketrampilan bahasa sudah bagus
2)    Sering bertanya pada ibunya khususnya saat melihat ibu sedang memasak,
3)    Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan sesuatu,
4)    Anak sudah bisa mengenal warna,
d)    Ketakutan
Anak trauma atau menangis jika melihat orang jatuh atau kecelakaan, karena anak pernah mengalami hal tersebut.
6     harapan keluarga saat ini
Orang tua menginginkan anaknya bisa masuk ke les privat bahasa inggris, tetapi keluarga masih mengumpulkan biaya.


7     pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian tugas keluarga antara ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu membutuhkan untuk menjaga anaknya.
I.      Analisa Data

Simptom


Masalah
Penyebab
DS:
·         Pasien (orang tua) mengatakan mencemaskan kekambuhan penyakit anaknya.
Jika anak panas tinggi, ibu mengatakan langsung membawa anaknya ke puskesmas.
DO :
·         Pasien (orang tua) nampak berantusias dalam menanggapi keadaan kesehatan  anaknya.

kecemasan orang tua (keluarga)


















Ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya











DS :
·         Ny. A mengatakan kalau An. D nafsu makannya kadang menjadi berkurang
·         Ny. A mengatakan An. D suka jajan makanan ringan
·         Ny. A mengatakan nutrisi adalah makanan yang kita makan sehari-hari
DO
·         An.D Tampak malas makan
Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D









ketidakmampuan keluarga mengenal masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah
DS
·         Ny A mengatakan anaknya suka bermain sepeda
·         Ny A mengatakan anak susah dilarang jika ingin bersepeda di jalanan
·         Ny A mengatakan anak suka mengikuti ibu saat memasak, dan anak suka menggunakan alat dapur

DO
·         An D sudah dapat mengendarai sepeda sendiri
·         Tempat kerja Ny A dekat dengan jalan raya
·         Tidak terdapat pembatas atau pagar di depan rumah
Resiko cedera fisik pada anak 
Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah

J.    Skoring

1.    Kecemasan orang tua berhubungan dengan kitidakmampuan keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1.
Sifat masalah
Skala:
Krisis
2/3 x 1 = 2/3
     2/3
Keluarga mencemaskan tentang kekambuhan penyakit anak namun tidak menjadi masalah keluarga
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah
2/2 x 2 = 2























     2
Kecemasan klien dapat menghilang jika tidak terlalu memfokuskan masalah, keluarga akan membawa anaknya ke puskesmas jika terjadi perubahan kesehatan pada anaknya(panas tinggi)

3.
Potensial masalah dapat dicegah
Skala :
Cukup
2/3 x 1= 2/3
    2/3
Masalah yang dialami dapat dicegah atau diatasi oleh klien, dan keluarga Nampak antusias dalam menanggapi kesehatan anaknya.

4.
Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah ada tetapi tidak perlu ditangani
1/2 x 1 = 1/2
     1/2
Kebiasaan dalam mengatasi masalah, menyebabkan masalah tidak dianggap serius. Keluarga mencemaskan kekambuhan anaknya.



∑ = 3 5/6


2.    Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D b/d  ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah.                            
No.
Perhitungan
Kriteria
Skor
Pembenaran
1.
Sifat Masalah
Skala :
Ancaman kesehatan









2/3 x 1 = 2/3






2/3
Sifat masalah merupakan ancaman karena kadang nafsu makan An. D menjadi berkurang dan jika itu tidak ditanggulangi akan menjadi aktual dan dapat menyebabkan penurunan pada status kesehatannya yaitu gangguan nutrisi.
2.
Kemungkinan Skala Dapat Diubah
Skala :
Sebagian


1/2 x 2 = 1
1
Masalah sebagian dapat diubah karena Ny. A dapat memberikan makanan-makanan lain kepada An. D
3.










Potensial Masalah Untuk Dicegah
Skala :
Cukup
2/3 x 1 = 2/3
 2/3
Potensial masalah untuk dicegah cukup karena dapat dilakukan dengan mengajarkan cara pengolahan makanan yang menarik untuk An. Z dengan penurunan pemasukan nutrisi.





4.
Menonjolnya Masalah
Skala :
Ada masalah tapi tidak perlu ditangani
1/2 x 1 = 1/2
1/2
Keluarga menyadari ada masalah tapi tidak perlu ditangani dengan segera.



∑ = 2 5/6


3.    Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah
No
Perhitungan
Kriteria
skor
Pembenaran
1
Sifat masalah
Skala:
Ancaman kesehatan
2/3 x 1 = 2/3
2/3
Bahaya fisik mungkin dapat terjadi, Ny V mengatakan anak susah dilarang  jika ingin bersepeda di jalanan

2
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala:
Sebagian
½ x 2 = 1
1
Ny A menegur dan memberikan contoh pada anak
3
Potensial masalah dapat dicegah
Skala:
Cukup
2/3 x 1 = 2/3
2/3
Pemberian lingkungan dan tempat bermain yang aman untuk anak
4
Mononjolnya masalah
Skala:
Masalah harus segera ditangani
2/2 x 1 = 1
1
An D sering mengendarai sepeda di jalan dan bermain alat-alat dapur, oramg tua sulit untuk memberitahu



∑= 3 1/3



K.   Prioritas Masalah

1.    Kecemasan orang tua anak D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.
2.    Resiko cedera fisik pada anak  D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah.
3.    Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak D  b/d ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah








L.    Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga

No.
Tgl
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional

1.
























































































2.





















































































3.




01-12-2011






















































































01-12-11




















































































01-12-11

Kecemasan orang tua  anak D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.




























Resiko cedera fisik pada anak D  b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah

































Resiko terjadinya gangguan nutrisi dan kebutuhan tubuh pada anak  D b/d ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan anak

Tujuan umum:
Setelah dilakukan pengkajian kecemasan keluarga dapat berkurang
Tujuan khusus:
a.  Keluarga mampu mengenali masalah
b.  Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi kecemasan.
























Keluarga dapat mengetahui berbagai resiko yang berhubungan dengan anak prasekolah




































Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan kriteria khususnya terjadi peningkatan berat badan

1.  Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasannya





2.  Anjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah
3.  Anjurkan keluarga untuk mengurangi stresor yang menyebabkan kecemasan

4.  Anjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah kesehatan

1.    Anjurkan orang tua atau keluarga untuk selalu mengawasi kegiatan anak khususnya bermain yang dapat membahayakan fisik.
2.    Anjurkan keluarga untuk memberikan tempat tersendiri untuk bermain anak.
3.    Anjurkan keluarga menjauhkan atau menyimpan peralatan yang dapat membahayakan anak
4.    Anjurkan keluarga membuat pembatas atau  pagar depan rumah agar anak lebih leluasa dalam bermain.


1.  Anjurkan keluarga menyediakan makanan yang menarik namun memiliki kandungan gizi yang baik pada anak.
2.  Berikan lingkungan yang nyaman dan menarik pada saat anak makan.


3.  Anjurkan untuk perhatikan waktu makan anak

4.  Anjurkan keluarga agar anak mencoba makanan yang baru dan masih memenuhi gizi seimbang

1.  Dengan pengungkapan apa yang dirasakan kepada perawat, dapat mengurangi beban yang dirasakan.

2.  Mekanisme koping keluarga yang adekuat dapat mencegah trauma yang berlebih

3.  Dengan cara mencegah dan tidak selalu memikirkan masalah


4.  Pelayanan kesehatan merupakan salah satubentuk sumber daya yang ada di masyarakat



1.   Mengantisipasi agar anak terhindar dari cedera fisik.







2.  Anak lebih mudah diawasi.






3.  Meminimalisir cedera pada anak.






4.    Anak tidak keluar  dari halaman rumah








1.  Makanan tidak merupakan focus anak melainkan bermain.






2.  Agar anak lebih meningkat nafsu makannya dan tidak terfokus pada bermain.
3.  Biasanya anak lebih asyik bermain hingga lupa makan.
4.  Anak cenderung bosan dengan makanan yang biasa ia makan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar